Tanah Airku

MANAJEMEN USAHA TANI

Kontak tani adalah pemimpin petani, karenanya seorang kontak tani dituntut mampu memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya agar mampu mengelola usaha taninya salah satu tugas yang diemban kontak tani adalah menyadarkan anggota kelompok tentang posisinya sebagai petani, adalah pemilik, pelaku sekaligus manajer usaha tani. Karena itu petani dituntut mampu mengelola usaha tani yang lebih profesional sebagaimana umumnya seorang manajer menata usaha yang ditekuni untuk mencapai target usaha.

I. PERENCANAAN & PEMBIAYAAN USAHA TANI

Perkembangan jaman menjadi petani bukan lagi hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga saja yang kita kenal sebagai pertanian sub sisten, tetapi sudah bergeser pada pengelolaan usaha tani yang berorientasi pada permintaan peluang pasar dan dapat menghasilkan keuntungan yang akan meningkatkan pendapatan keluarga, artinya dalam mengelola usaha tani harus komersial; karenanya perlu adanya perencanaan yang matang oleh setiap pelaku bisnis di bidang pertanian.

Pengelolaan usaha tani yang profesional dituntut  mampu menyusun perencanaan dan pembiayaan usaha tani sebagai dasar dalam menentukan strategi dalam mencapai kesuksesan usaha.
Perencanaan dan pembiayaan (“budgeting”) ada;aj legoatam uamg berbeda, tetapi dalam pelaksanaannya sering dilakukan secara bersama-sama. Perencanaan merupakan dasar dari pembiayaan dan pembiayaan dipakai untuk mengevaluasi dari hasil perencanaan.

Perencanaan pada dasarnya adalah suatu kegiatan penyusunan yang meliputi : menentukan pilihan komoditi, yaitu apa, atau kombinasi dari usaha tani yang akan ditekuni dan sekaligus menentukan unsur-unsur produksi yang akan digunakan. Sedangkan pembiayaan adalah suatu kegiatan penyusunan perkiraan anggaran biaya dan pendapatan daripada perencanaan yang telah disusun. Dalam penyusunan perencanaan dan pembiayaan usaha tani biasanya dibatasi dengan jangka waktu pelaksanaan yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perencanaan dan pembiayaan jangka pendek sering disebut sebagai perencanaan dan pembiayaan usaha tani tahunan dan jangka menengah berkisar ± 4 – 5 tahun serta untuk jangka panjang meliputi waktu ± 10 – 20 tahun.

Sebagaimana dijelaskan di muka penyusunan perencanaan dan pem-biayaan merupakan suatu usha untuk mengatur “siasat atau strategi” dalam pencapaian kesuksesan usaha. Walaupun Sumber Daya Alam mendukung tanpa adanya pengaturan yang jelas nantinya akan menimbulkan persoalan dalam pelaksanaannya bahkan dapat menanggung resiko yang cukup besar. Karenanya perencanaan dan pembiayaan dirasakan betul manfaatnya, yaitu sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pengelolaan usaha tani dan dapat digunakan sebagai alat mengecek kelemahan-kelemahan pengelolaan usaha serta sebagai tolok ukur keberhasilan.

Tidak mudah menyusun perencanaan dan pembiayaan diperlukan pengetahuan tentang berbagai macam budidaya sektor pertanian dan prinsip-prinsip bisnis dalam pengelolaan usaha tani.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan dan pembiayaan usahatani :

  1. Harus mempunyai target tujuan yang akan dicapai dengan jangka waktu yang jelas.
  2. Harus mengetahui potensi Sumberdaya yang mendukung baik kwalitas maupun kwantitasnya dan harus mampu mengoptimalkan penggunaan sumberdaya.
  3. Tidak hanya untuk kepentingan keluarga saja, tetapi juga berdampak positif pada masyarakat diantaranya adanya peluang lapangan kerja.
  4. Bukan hanya untuk kepentingan sesaat, tetapi berkelanjutan, karenanya kelestarian alam dan lingkungan harus mendapat kepedulian.


TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN

Sebagaimana dijabarkan perencanaan dan pembiayaan merupakan alat strategi untuk mencapai tujuan dan sebagai pedoman dalam panduan bekerja karenanya dalam penyusunannya tidak boleh sembanrangan dan harus diperhatikan benar baik penggunaan modal, tenaga kerja dan waktu pelaksanaannya.
Pada beberapa usaha tani pengelolaannya harus dicermati benar penggunaan modal, tenaga kerja dan waktu yang relatif lama seperti tanaman tahunan (kelapa, kopi, cengkeh) dan usaha peternakan (sapi potong dan perah, ayam petelur), karena akan berkaitan dengan nasib modal yang digunakan. Dan perlu diingat kegagalan bukan hanya kehilangan modal dan tenaga tetapi waktu mempunyai nilai berarti pada setiap kegiatan bisnis.

Walaupun berbagai cabang usaha tani berbeda cara pada pelaksanaannya, akan tetapi dalam langkah-langkah penyusunan perencanaan dan pembiayaan pada prinsipnya sama.

Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan dan Pembiayaan Usaha tani sbb :

  1. Inventarisasi potensi sumberdaya yang ada
  2. Mencari data dan informasi tentang hal-hal yang akan digunakan dalam usaha tani misal teknologi baru, cabang usaha tani yang menguntungkan dan dapat sebagai dasar acuan pilihan alternatif.
  3. Menyusun rencana penggunaan sumberdaya sekaligus memperkirakan biaya dan kemungki9nan pendapatan yang akan diterima
  4. Melakukan perencanaan dan pembiayaan alternatif pilihan usaha tani yang akan ditekuni.


Petani umumnya mengelola usaha tani secara terpadu yaitu berbagai macam usaha tani di kelola tanaman pangan, ikan, ternak pengelolaan hasil yang lebih akrab kita kenal sebagai usaha tani campuran atau diversifikasi. Diversifikasi usaha tani sangatlah banyak kegunaannya dengan keuntungan-keuntungannya  :

  1. Bagi keluarga dapat menyediakan kebutuhan pangan dan gizi
  2. Pendapat keluarga tidak hanya tergantung pada satu jenis usaha dan dapat diperoleh secara kontinue dari waktu ke waktu
  3. Usaha tani diversifikasi dapat mengurangi resiko kegagalan usaha tani
  4. Dapat mengurangi pengangguran dengan memanfaatkan tenaga kerja yang ada minimalnya anggota keluarga
  5. Usaha tani terpadu ini dapat meningkatkan produktivitas pengunaan bahan dan modal serta menjaga kelestarian alam yaitu memanfaatkan pupuk kandang untuk kepentingan kesuburan tanah.

Disamping keuntungan pada usaha tani terpadu juga ada kelemahannya :
  1. Seorang petani dituntut mampu menguasai berbagai wawasan pengetahuan tenang komoditi usaha yang ditekuni dan manajemen pengelolaannya
  2. Usaha tani terpadu diperlukan modal usaha yang besar; padahal umumnya petani sangat lemah/terbatas dalam pemodalan.

II. PEMASARAN

Keberhasilan petani berproduksi sudah tidak diragukan lagi akan tetapi kendala pemasaran merupakan bagian paling lemah dalam mata rantai pengelolaan usaha tani, karenanya masih perlu dikembangkan pengetahuan pemasaran bagi petani agar terjadi keseimbangan antara keberhasilan berproduksi dengan pemasaran hasil. Pemasaran hasil pertanian atau distribusi yaitu kegiatan ekonomi dibidang pertanian yang bergfungsi membawa barang (hasil produksi) dari produsen ke konsumen yang semuanya ada aturan permainannya dalam satu sistem pemasaran. Sistem pemasaran dikatakan effisien bila memenuhi 2 syarat: 1). Mampu menyampaikan hasil-hasil pertanian dari produsen ke konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan 2). Mampu mengadakan pembagian yang adil dari semua harga yang dibayar konsumen ke pada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi dan pemasaran hasil.
Pemasaran hasil pertanian bukan hanya meliputi barang-barang/produksi hasil petani, tetapi mencakup pula sarana produksi yang dibutuhkan petani misalnya pupuk, bibit dan obat-obatan serta alat-alat pertanian.

Setiap barang ekonomi mempunyai kegunaan atau manfaat bagi manusia yang sangat berkaitan dengan jenis produksi, tempat, waktu bentuk dan harga. Jika antara penjual dan pembeli tidak ada kecocokan dalam salah satu syarat diatas maka tidak akan terjadi transaksi jual beli, disinilah letak fungsi dan peranan pemasaran yaitu mengusahakan agar pembeli memperoleh barang-barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat. Misalnya mangga hampir tidak punya harga di daerah penghasil mangga karena produksnya melimpah, tetapi di kota Jakarta dan kota-kota lainnya yang bukan penghasil mangga harga mangga sangat melangit.
Pemasaran mempunyai fungsi membawa mangga dari tempat produsen (desa) ke tempat konsumen (kota) dengan demikian pemasaran berfungsi sebagai menaikkan kegunaan tempat. Fungsi kegunaan waktu dapat kita perhatikan pada saat panen padi banyak produk gabah melimpah dan mempengaruhi harga beras tetapi bagaimana dengan saat paceklik ? Bisa diterka harga besar akan melambung. Masih ada lagi peranan fungsi pemasaran terhadap harga produk barang yang harus ditebus konsumen. Misalnya penyimpanan (storage) mungkin tidak hanya berapa, bulan bahkan tahunan yang sangat tergantung dari barang yang diproduksinya dan juga pemasaran ikut mempengaruhi harga pada kegiatan pengolahan hasil yang merupakan pengolahan atau merubah produk-produk hasil panen sesuai dengan bentuk-bentuk yang diinginkan/dimintai konsumen.
Jadi makin jelaslah bahwa pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan hasil merupakan tiga fungsi utama daripada pemasaran. Lebih lanjut Mubyarto 1977) mengutip pendapat Mosher menjelaskan pemasaran adalah syarat mutlak dalam pembangunan pertanian. Tanpa adanya pemasaran hasil usaha tani maka pertanian akan bersifat statis dan usaha tani yang dikelola petani hanya untuk kepentingan keluarga saja atau dikenal sebagai “pertanian sub sisten”.
Dengan kata lain “pemasaran” dapat menjadi kegiatan yang menjanjikan peluang bagi petani selain menekuni usaha tani selama ini, artinya kontak tani yang nota bene adalah ketua kelompok tani dapat menggerakkan anggota kelompoknya agar mampu berkiprah pada kegiatan “pemasaran” yang mempunyai peluang menghasilkan rupiah bagi kelompok tani dan petani-petani yang tergabung dalam kelompok tani yang dibinanya dapat diperankan sebagai petani produsen yang menekuni seluk beluk budidaya pertanian.


III. GRADING
Selera masyarakat makin berkembang sesuai dengan tingkatan penghasilan, hal ini sangat berpengaruh pada selera konsumen yang makin menuntut selera produk berkwalitas. Karenanya seorang kontak tani sebagai pemimpin petani harus mampu membaca peluang pasar dan memotivasi anggota kelompoknya untuk mampu melakukan grading, yaitu memilah- milah produk hasil pertanian sesuai dengan standard kwalitas mutu yang di minta konsumen.

Grading yang baik akan memberi manfaat bagi semua pihak baik konsumen maupun produsen. Dengan adanya grading konsumen merasa diuntungkan, yaitu memperoleh barang/produk hasil pertanian yang sesuai dengan keinginannya dan tingkat pendapatannya sedangkan bagi produsen mendapatkan jaminan memperoleh harga yang sesuai dengan mutu hasil produksinya. Yang pasti dengan adanya grading bagi konsumen maupun produsen masing-masing terlindungi dari praktek-praktek ketidak jujuran dalam pemasaran.

Dewasa ini kita sudah sering melihat produk hasil pertanian yang melalui pasar grading di pasar swalayan dengan pengemasan yang sangat menarik. Hanya saja bila kita telusuri lebih lanjut. Masihlah sedikit peran petani ikut terlibat dalam pemasokan ke pasar-pasar swalayan, dan proses grading. Padahal ini merupakan peluang dan dapat dilakukan melalui kerjasama diantara anggota kelompok tani atau antar kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan.

IV. PENGOLAHAN HASIL

Masih jarang produk pertanian di perjualbelikan dengan merubah bentuk produk umumnya masih menjual dalam produk bahan baku, padahal kalau mengolah dengan melakukan penambahan kegiatan proassing akan menambah nilai jual yang akan diterima petani sebagaimana dijelaskan di depan fungsi pemasaran dalam bentuk ikut mempengaruhi harga yang harus ditebus konsumen.

Konsumen saat ini makin banyak yang mencari kepraktisan dalam menyajikan hidangan bagi keluarga, dapat dimanfaatkan melalui industri pengolahan produk pertanian yang dapat diusahakan oleh ibu-ibu wanita tani. Sebagai home industri, banyak memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi masing-masing pihak yaitu pelaku usaha mendapat nilai tambah pendapatan penghasilan keluarga, konsumen merasa tertolong tersediannya pengemasan produk pangan siap saji atau siap olah dan petani dari hasil grading yang tidak memenuhi persyaratan pasar masih mendapatkan nilai jual dari pemasaran ke industri pengolahan.

Beragam produk hasil pertanian dapat diolah wanita tani menjadi bahan pangan siap saji, siap olah dengan berbagai macam rasa dan kemasan yang disesuaikan kemampuan pasar lokal maupun luar daerah.

 Oleh  :Priwanti Soeharto
Pusat Manajemen Pengembangan SDM Pertanian Ciawi – Bogor


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MANAJEMEN USAHA TANI"

Post a Comment