Tanah Airku

PROPOSAL PEMURINIAN BENIH PADI VARIETAS LOKAL " BERAS MERAH "

1. Latar Belakang
Potenis sektor pertanian sangatlah dominan, salah satu jenis komoditi tanaman pangan yang sekarang sedang di kembangkan adalah jenis beras merah. Untuk mendukung sektor pertanian ini salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan adalah teknologi benih. 
Mutu benih yang unggul selain dicirikan oleh kemurniannya yang tinggi juga harus bervigor tinggi. Untuk menyediakan benih yang berkualitas tersebut diperlukan suatu tindakan pengujian benih sebelum benih tersebut ditanam ataupun dipasarkan. 
Benih merupakan salah satu alat reproduksi generatif tanaman yang memiliki suatu organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan.
Secara tradisional pemilihan benih dilakukan pada waktu pemungutan hasil atau panen, seperti pemilihan hasil (selection) untuk benih padi, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, termasuk benih-benih untuk tanaman perdagangan seperti : kopi, tembakau, cengkeh, coklat dan beberapa jenis tanaman lainnya.
Benih yang berasal dari tanaman yang baik akan disisihkan, dirawat dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Walaupun hasilnya kurang memuaskan tetapi pemilihan benih pada jaman dahulu tetap dilakukan untuk menghindari hal-hal yang akan merugikan para petani tersebut. Dengan cara ini tingkat mutu dan hasil tanaman dapat dipertahankan, dan cara pengadaan benih semacam ini telah dilakukan berabad-abad lamanya. Pengujian yang dilakukan biasanya dengan menggunakan perasaan, melihat, meraba, mencium dan menggigit benih-benih tersebut, dengan patokan-patokan tradisional. Pengujian benih itu sangat penting, terujinya benih berarti terhindarnya para petani dari berbagai kerugian yang dapat timbul dalam pelaksanaan usaha taninya. Selain itu benih yang baik atau unggul ditunjang dengan kultur teknik yang mantap, akan dapat meningkatkan berbagai produk pertanian.

2. Permasalahan
Beras merah saat ini di beberapa lokasi  telah diadapatasikan untuk di kembangkan dan di budidayakan namun sejauh ini belum ada treatment yang bertujuan untuk menganalisis kemurnian benih beras tersebut.  

3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 4 komponen yaitu ; benih murni, benih species lain, benih gulma dan bahan lain atau kotoran.

Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk :
Ø Untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih
Ø Untuk mengetahui persentasi masing-masing dari komposisi benih

4. Ruang Lingkup Kegiatan
A. Indikator Kinerja
Diperolehnya kemurnian benih beras merah berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih.

B. Output Kegiatan
Terlaksananya proses pengujian kemurnian benih beras merah yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen yaitu :  benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian yaitu untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili suatu kelompok benih.

1) Ruang Lingkup Pengujian Benih
Pengujian  kemurnian  benih  merupakan  kegiatan  –  kegiatan  untuk menelaah  tentang  kepositifan  fisik  komponen-komponen  benih  :
· % berat dari benih murni (pure seed),
· % benih tanaman lain, benih varietas lain,  
· % biji  –  bijian  herba  /  gulma  (weed  seed),  
· % kotoran  –  kotoran  pada  masa benih.
pengujian  kemurnian  benih  adalah  pengujian  yang  dilakukan  dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut.
Ø Benih murni,  adalah  segala macam biji-bijian  yang merupakan jenis/  spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya adalah :
a) Benih masak utuh
b) Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak
c) Benih yang telah berkecambah sebelum diuji
d) Pecahan/  potongan  benih  yang  berukuran  lebih  dari  separuh  benih  yang sesungguhnya,  asalkan  dapat  dipastikan  bahwa  pecahan  benih  tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud
e) Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali
Ø Benih  tanaman  lain,  adalah  jenis/  spesies  lain  yang  ikut  tercampur  dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
Ø Kotoran  benih,  adalah  benih  dan  bagian  dari  benih  yang  ikut  terbawa  dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
a) Benih dan bagian benih
Benih  tanpa  kulit  benih;  Benih  yang  terlihat  bukan  benih  sejati;  Bijihampa tanpa lembaga pecahan benih ≤ 0,5 ukuran normal; Cangkang benih; Kulit benih
b) Bahan lain ; Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll.

2) Metode Pengambilan Sampel Benih
Pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu :
a) Secara duplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan dua kali.
b) Secara simplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan satu kali.

3) Penimbangan dan Analisis Sampel Benih
Setelah dilakukan pengambilan contoh kerja maka dilakukan penimbangan untuk  mengetahui  berat  awal  benih  sebelum  dilakukan  pengujian  kemurnian.
Tahap  selanjutnya  adalah  analisis  kemurnian,  setiap  benih  diidentifikasi  satu persatu  secara  visual  bedasarkan  penampakan  morfologi.  Semua  benih  tanaman lain dan kotoran benih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis kemudian  dilakukan penimbangan pada setiap komponen tersebut. Hasil dari penimbangan dilakukan perhitungan faktor kehilangan.

Faktor kehilangan = (ck - (k1+k2+k3))/ck x 100%
Keterangan :
ck = contoh kerja
k1 = benih murni
k2 = benih tanaman lain
k3 = kotoran benih
Faktor  kehilangan  yang  diperbolehkan  ≤  5%,  jika  terdapat  kehilangan berat  >  5%  dari  berat  contoh  kerja  awal,  maka  analisis  diulang  dengan menggunakan  contoh  kerja  baru.  Jika  faktor  kehilangan  ≤  5%  maka  analisis kemurnian  tersebut  diteruskan  dengan  menghitung  presentase  ketiga  komponen tersebut.

% benih murni = k1/(k1+k2+k3) x 100%

% benih lain = k2/(k1+k2+k3) x 100%

% kotoran = k3/(k1+k2+k3) x 100%
Ket.
k1 = benih murni
k2 = benih tanaman lain
k3 = kotoran benih
Dari  hasil  perhitungan  tersebut  kemudian  dilakukan  penulisan  hasil analisis. Adapun ketentuan dalam penulisan hasil analisis kemurnian, yaitu:
1) Hasil  analisis  ditulis  dalam  presentase  dengan  1  desimal,  jumlah presentase berat dari semua komponen harus 100%.
2) Komponen yang beratnya 0,05% ditulis 0,0% dan diberi keterangan trace. Bagi komponen yang hasilnya nihil, hendaknya ditulis presentase beratnya dengan 0,00%, sehingga tidak terdapat kolom yang kosong.
3) Bila  komponen  tidak  100%,  maka  tambahkan  atau  kurangi  pada komponen yang nialinya terbesar.
4) Nama  ilmiah  dari  benih  murni,  benih  tanaman  lain,  kotoran  benih  harus dicantumkan

4) Metode untuk menguji kemurnian benih
a) Metode Kue ( Pie Methode )
Benih  ditebarkan  di  meja  serata  mungkin  hingga membentuk bulatan seperti kue. Hamparan benih tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dan diberi  nomor, setelah itu secara acak dipilih nomor mana yang akan dipakai untuk pengujian.
b) Metode Mangkuk ( Cup methode )
Mangkuk  ditata  di  atas  nampan  dengan  jumlah  dan  ukuran tertentu.  Masing  –  masing  mangkuk  diberi  nomor  dan  benih  ditebarkan serata  mungkin  sampai  semua  mangkuk  terisi  penuh  dan  benih  habis terbagi  rata.  Seacara  acak  dipilih  mangkuk  nomor  berapa  yang  akan dipakai untuk pengujian

5) Pembersihan benih dari varietas lain dan kotoran
Pembersihan benih dari varietas lain dan kotoran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mengingat antara benih yang kita maksud dengan hal  –  hal yang telah disebutkan itu pada dasarnya ada perbedaan fisik. Jadi tinggal ketekunan kita dalam  melaksanakan  cleaning  tersebut.  Dalam  pelaksanaan  pembersihan  itu terdapat  dua  cara  yaitu  yang  tradisional  dan  yang  pemanfaatan  mesin.
Cara tradisional ini seperti yang dilakukan oleh praktikan dalam praktikum kemurnian benih ini yaitu dengan memilah  –  milah benih murni, varietas lain dan kotoran dengan menggunakan tangan, jadi hanya mengandalkan indera perasa dan penglihatan  saja.  Cara  ini  banyak  kelemahannya  karena  seperti  kita  ketahui kemampuan  indera  tiap  orang  berbeda  –  beda.  Sedangkan  pembersihan  dengan mesin  kegiatan  utamanya  meliputi  scalping  (tertuju  pada  material  –  material kasar), hulling (tertuju  pada bagian  –  bagian yang lengket), shelling (tertuju pada pengelupasan  kotoran  yang  ada  di  permukaan  benih).  Jadi  pada  dasarnya pembersihan  fisik  benih  dari  fisik  kotoran  dan  material  yang  tidak  diperlukan akan mengaburkan, mempengaruhi dan merusak kemurnian benih
 
Gambar 1. Skema pengujian analisis kemurnian benih

Manfaat Kegiatan
Ø Diperolehnya Benih murni beras merah yaitu segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/spesies yang sedang diuji. Termasuk kategori benih masak dan utuh, benih yang berukuran kecil, mengkerut dan tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji, pecahan atau potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam spesies yang dimaksud biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali.
Ø Tersedianya Mutu benih beras merah yang unggul selain dicirikan oleh kemurniannya yang tinggi juga harus bervigor tinggi. agar dapat mengasilkan produksi yang maksimal pada saat  benih tersebut ditanam ataupun dipasarkan. 


5. Sumber Daya
 Stakeholder yang terlibat :
Ø Peneliti
Ø Petani
Ø BPSB/BPTP
Ø Produsen Benih
Ø PPL/POPT/PBT
6. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
 Pelaksanaan pengujian kemurnian benih dilakukan di ......................................................dan Waktu pelaksanaannya ...........................

7. Penanggung Jawab Kegiatan
 ...............
8. Penutup
Manfaat kemurnian benih untuk menjaga kualitas benih dan mengetahui presentase kemurnian benih.
Benih yang memiliki kemurnian yang tinggi merupakan salah satu takaran atau ukuran untuk menjadi benih bersertifikat.


 by.admin (Staf Bidang TP Dinas Pertanian P2H Cianjur)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PROPOSAL PEMURINIAN BENIH PADI VARIETAS LOKAL " BERAS MERAH ""

Post a Comment