ANALISIS RISIKO
Analisis risiko merupakan langkah untuk menentukan nilai dari risiko kecurangan pada setiap proses bisnis/ aktivitas. Aktivitas pada langkah analisis risiko ini meliputi tiga tahap, yaitu:
a. Menilai kemungkinan keterjadian risiko
b. Menilai signifikansi dampak/konsekuensi risiko
c. Menetapkan tingkat atau status risiko
Setiap tahap analisis risiko dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menilai kemungkinan keterjadian risiko
Menilai kemungkinan keterjadian (likelihood) dari setiap risiko kecurangan adalah proses subjektif, sehingga memerlukan pertimbangan profesional dalam memberikan nilai kemungkinan keterjadian tersebut. Pada pendekatan ini manajemen mempertimbangkan pengendalian terpasang untuk menilai likelihoodnya. Dengan mengambil pendekatan ini, manajemen akan lebih mampu untuk mempertimbangkan semua risiko kecurangan yang relevan dan merancang pengendalian untuk mengatasi risiko kecurangan.
Risiko-risiko kecurangan tidak selalu memiliki kemungkinan keterjadian yang sama. Kemungkinan keterjadian kecurangan dapat dikelompokkan menggunakan kategori skala tiga atau skala lima. Jika menggunakan skala lima (sangat jarang, jarang, kadang-kadang, sering, dan sangat sering) maka skala dan deskripsi kemungkinan terjadinya risiko dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Kriteria Kemungkinan Terjadinya Risiko
No | Kemungkinan | Kejadian Berulang (frekuensi) | Skala Nilai |
1. | Sangat Jarang | Mungkin terjadi >5 tahun ke depan | 1 |
2. | Jarang | Mungkin terjadi sekali dalam 3 – 5 tahun ke depan | 2 |
3. | Kadang-kadang | Mungkin terjadi sekali dalam 2 tahun ke depan | 3 |
4. | Sering | Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun | 4 |
5. | Sangat Sering | Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun | 5 |
b. Menilai signifikansi dampak/konsekuensi risiko
Seperti halnya menilai kemungkinan keterjadian, menilai signifikansi dampak/ konsekuensi dari setiap risiko kecurangan juga merupakan proses subjektif. Dalam menilai dampak terhadap risiko kecurangan dapat memperhatikan hal-hal berikut:
1) Dampak terhadap laporan keuangan dan signifikansi nilai uangnya,
2) Besarnya potensi kerugian yang dapat terjadi terhadap aset organisasi;
3) Pengaruh terhadap besarnya anggaran yang diperoleh dari pemerintah pusat;
4) Signifikansi terhadap operasional kegiatan organsisasi, image dan reputasi ;
5) Tuntutan secara perdata, pidana dan administratif.
Kriteria penilaian terhadap tingkat signifikansi dampak risiko dapat dipilih skala tiga atau skala lima dan dibuat deskripsinya untuk menjamin konsistensi dalam analisis risiko. Dalam skala lima, jenjang dan deskripsi signifikansi dampak dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Jenjang dan Deskripsi Signifikansi Dampak dalam Skala 5
Skala Nilai | Konsekuensi (Dampak) | Dampak Pelayanan | Reputasi | Dampak pada Pihak Terkait |
1 | Tidak Signifikan | Pelayanan dianggap memuaskan, atau tidak adanya komentar atas pelayanan. | Diketahui seisi kantor | Hanya berdampak pada 1 pihak |
2 | Kurang Signifikan | Pelayanan dianggap memuaskan oleh masyarakat, tetapi pegawai instansi mewaspadai adanya penurunan kepuasan masyarakat. | Dimuat oleh media massa lokal namun cepat dilupakan masyarakat | Berdampak pada 2 pihak |
3 | Sedang | Pelayanan dianggap kurang memuaskan oleh masyakat umum dan pegawai organisasi. | Dimuat media lokal dan media nasional dan diingat sementara oleh masyarakat | Berdampak pada 3 pihak |
4 | Signifikan | Masyarakat umum menganggap pelayanan organisasi tidak memuaskan. | Dimuat media lokal dan media nasional dan diingat lama oleh masyarakat | Berdampak pada 4 pihak |
5 | Sangat Signifikan/Berbahaya | Pelayanan turun sangat jauh di bawah standar yang diterima. | Dimuat media lokal, media nasional dan internasional dan diingat lama | Berdampak pada 5 pihak |
0 Response to "ANALISIS RISIKO"
Post a Comment