Tanah Airku

Jawaban UAS MK Pembangunan Ekonomi Lokal dan Regional

MK  : Pembangunan Ekonomi Lokal dan Regional  (Pascasarjana Magister Pertanan)

1. Pembangunan ekonomi dalam perpekstif lokal : adalah suatu corak perekonomian yang didasarkan kepada potensi ekonomi yang ada di disuatu negara. Dimana struktur ekonomi dibangun berdasarkan kepada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yag dimiliki oleh Negara tersebut. Pembangunan ekonomi suatu Negara ini dapat di analisis kepada skup yang lebih kecil meliputi perekonomian kawasan suatu negara, perekonomian regional (daerah propinsi) dan perekonomian lokal (daerah kab/kota)

Pembangunan ekonomi dalam perpekstif global : adalah suatu corak perekonomian yang didasarkan kepada potensi ekonomi yang ada di disuatu kawasan multinasional yang meliputi beberapa negara  yang berada di suatu  wilayah tertentu, misalnya kawasan ASEAN dengan AEC, kawasan Asia dengan AFTA, kawasan eropa dengan MEE, dan kawasan internasional dengan  APEC.   

2. Penyebab ketertinggaan kawasan KTI adalah :

a. Terbatasnya sarana dan prasarana public seperti sarana transportasi, komunikasi dan informasi.

b. Terbatasnya sarana pendidikan dan tenaga SDM yang terdidik

c. Terbatasnya kewenangan dalam pengambilan keputusan seperti penerbitan perizinan yang memerlukan waktu lebih lama.

d. Kurang kondusifnya situasi dan kondisi social keamanan yang kurang mendukung iklim pengembangan investasi.

e. Terjadinya inefisiensi dalam pengembangan bisnis dan investasi karena terjadinya ekonomi biaya tinggi.

 

3. Strategi yang dikembangka untuk meningktakan pembangunan di wilayah KTI adalah dengan  menggunakan pendekatan kawasan andalan di setiap propinsi atau dengan istilah lain kawasan pengembangan ekonomi terpadu (kapet).

Pendekatan kapet dilakukan melalui :

a. Berorientasi pada sumberdaya

b. Keunggulan ilmu dan teknologi

c. Manusia sebagai pusat kegiatan pembangunan

Tujuan kapet sendiri diarahkan untuk :

a. Menggerakan pertumbuhan daerah

b. Memiliki keterkaitan antar daerah

c. Mempunyai infrastruktur yang lebih baik.

4.   Prinsip dasar pembangunan ekonomi daerah :

a. Mengenali ekonomi wilayah, artinya kegiatan ekonomi yang dilaksanakan di wilayah tersebut harus memperhatikan aspek aspek seperti ; perkembangan jumlah penduduk,  sektor andalan, pelestarian lingkungan, dan keterkaitan wilayah dan aglomerasi.  

b. Merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro bisnis, artinya kegiatan ekonomi yang dilaksanakan harus memperhatikan aspek aspek seperti ; penyediaan informasi kepada pelaku usaha, adanya kepastian dan kejelasan kebijakan, peningkatan sektor jasa dan perdagangan, meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal, dan meningkatan kesempatan peningkatan kegiatan ekonomi.

5. Strategi  pemda dalam meningkatkan daya saing dan ketahanan ekonomi daerah :

a. Melokalisasi strategi pengembangan fisik

b. Strategi pengembangan dunia usaha

c. Strategi pengembangan SDM

d. Strategi pengembangan masyarakat

Peran  pemda dalam meningkatkan daya saing dan ketahanan ekonomi daerah :

a. Sebagai entrepreneur, fokus kepada menjalankan roda perekonomian secara efektif dan efisien

b. Sebagai coordinator, mengatur kegiatan perekonomian daerah dengan menerbitkan aturan dan kebijakan yang sinergis dengan pembangunan daerah.   

c. Sebagai fasilitator,memberikan arahan agar terjadi proses percepatan kegiatan pembangunan di daerah.  

d. Sebagai stimulator, melakukan pendekatan pendekatan khusus agar dapat menarik minat investor datang untuk menanamkan modal di daerah.  

 

6. Munculnya fenomena development paradox dalam konteks pembangunan ekonomi regional Jawa Barat di sebabkan oleh beberapa hal diantaranya :

a. Peningkatan LPE dan tingkat investasi belum tentu dapat menurunkan angka kemiskinan malah yang terjadi justru sebaliknya, angka kemiskinan juga meningkat. Fakta tersebut lebih besar di dorong oleh kenyataan bahwa perekonomian dunia saat ini cenderung bergerak kepada ketidakseimbangan asset dan sumberdaya ekonomi, akhirnya kelompok kaya semakin kaya dan kelompok miskin semakin miskin. Hasil penelitian the new economics foundation (NEF) bahwa pada periode tahun 1990 – 2001 setiap kenaikan pendapatan perkapita 100 dollar USA, hanya 0,6% (60 sen) yang dinikmati oeh kaum miskin, sisanya 99,4% dinikmati oleh kaum kaya dunia. Tidak dipungkiri kondisi ini terjadi di Jawa Barat, bahwa kemajuan pembangunan ekonomi sepenuhnya tidak berdampak kepada kaum miskin, hanya dinikmati oleh mereka kaum kaya di Jawa Barat.

b. Peningkatan LPE dan tingkat investasi belum tentu dapat menurunkan angka pengangguran, hal ini terjadi karena peningkatan jumlah angkatan kerja tidak sepenuhnya terserap di dunia usaha formal. Karena faktor skill dan terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu sektor pertanian tidak selamanya dapat menampung besarnya jumlah angkatan kerja, karena terjadi kemandegan pengembangan pertanian terutama terbatasnya lahan dan air. Sehingga angkatan kerja banyak yang terserap di sektor informal.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Jawaban UAS MK Pembangunan Ekonomi Lokal dan Regional"

Post a Comment