Penerapan Standar Prosedur Operesional (SPO) Pisang ( Tahap Panen dan Pasca Panen)
Penentuan saaat panen adalah memantau /melihat keadaan buah kapan buah dapat dipanen.
Prosedur Pelaksanaan ;
1.
Tepi buah pisang tidak bersudut tetapi rata.
2.
Buah tampak berisi
/padat.
3.
Bunga yang mongering
pada ujung buah mudah dipatahkan
4.
Warna kulit buah dari
hijau muda menjadi hijau tua.
5.
Daun bendera pada
tanaman sudah mongering.
6.
Buah dapat dipanen
antara 90 -110 hari setelah muncul jantung
Panen adalah proses pengambilan buah yang sudah menunjukan
ciri (sifat khusus) matang panen.
Prosedur Pelaksanaan ;
1.
Lakukan
pemanenan pisang pada waktu pagi hari
2.
Gunakan parang yang
tajam dan bersih, sebelum digunakan dicuci dengan lysol/bayclin.
3.
Turunkan kayu atau
bamboo penyangga tandan secara perlahan
4.
Tebang batang pisang
dengan cara menusuk batangnya atau membacok separuh batang setinggi 2/3 dari
tinggi batang agar tandan pisang tidak menyentuh tanah.
5.
Raih tandan pisang
selanjutnya dipotong dengan golok tajam, dipotong disebelah atas buku tandan
(30 cm diatas sisir pertama)
6.
Plastik kerodong dapat
dibuka sebelum atau setelah panen tergantung kondisi.
7.
Balikan
segera tandan pisang yakni tangkai tandan menghadap kebawah.
8.
Pada
tempat pengumpulan tandan pisang diberi alas untuk menghindari buah rusak atau
tergores.
Penanganan Batang Bekas Panen
Penanganan batang bekas panen adalah menjaga kebersihan kebun dengan
membuang batang pisang yang buahnya sudah di panen.
Prosedur Pelaksanaan ;
1.
Memotong batang pisang
setelah dipanen hingga kepangkal.
2.
Memotong batang pisang
menjadi bagian –bagian kecil/pendek.
3.
Mengumpulkan batang
pisang tersebut disuatu tempat yang telah ditentukan yang tidak mengganggu
aktifitas kerja.
4.
Mengubur atau memendam
batanng pisang agar tidak menjadi sumber penyakit.
5.
Untuk sisa batang
pisang pada lahan yang tidak mengganggu pertanaman atau meningkatkan suhu
dengan cara membakar untuk memusnahkan OPT yang terdapat pada batang.
6.
Batang
pisang ini dapat dibuat sebagai bahan mentah pembuatan kompos dengan presedur
yang berlaku.
Penyisiran
Penyisiran
adalah proses memisah-misahkan bagian sisir buah.
Prosedur Pelaksanaan ;
1.
Penyisiran dengan
menggunakan pisau tajam dengan memotong batang tandan disekitar sisiran buah.
2.
Hindari luka pada buah
saat penyisiran kemulusan buah tetap terjaga.
3.
Tangkai sisiran diberi
daun kering/serasah untuk menghindari getah bekas sisiran tidak menempel pada
buah.
Pemeraman
Pemeraman adalah membantu pematangan buah.
Prosedur Pelaksanaan ;
1. Memasukan
sisir/tandan pisang yang akan diperam kedalam kantong plastik/karung goni.
2. Tempatkan
karbit sebanyak 5 gr untuk satu tandan pisang ke dalam tumpukan bungkus pisang.
3. Ikat
dan tutup an biarkan selama 24 jam.
4.
Bila
menggunakan ethrel celup tandan/sisir selama 30 detik ke larutan ethrel 1.000
ppm (1cc ether/liter air), kemudian ditiriskan /digantung
Sortasi
dan Pengkelasan
Sortasi dan
pengkelasan adalah melakukan dan pemisahan berdasarkan tingkat kematangan buah.
Prosedur Pelaksanaan ;
1. Memilih
dan memisahkan antara buah pisang yang baik dan yang tidak cacat, rusak atau busuk.
2. Kemudian
lakukan pengkelasan/pengelompokan buah pisang yang telah disortasi menjadi
kelompok kelas sesuai ukuran (besar/kecil), bentuk kematangan buah, berat buah
dan keseragaman warna.
3. Kelas
A jumlah buah per sisir lebih dari 12 buah dengan bobot per sisir lebih besar
dari 3,0 kg, Kelas B Jumlag buah persisir 10-12 buah dengan bobot persisir 2,5
– 3,0 kg, Kelas C jumlah buah persisir kurang dari 10 buah dengan bobot
persisir kurang dari 2,5 kg.
Pengemasan
Pengemasan adalah
menempatkan pada keranjang /kemasanyang sesuai.
Prosedur Pelaksanaan ;
1.
Gunakan alat kemas
seperti keranjang bamboo.
2.
Keranjang bamboo
dilapisi oleh daun pisang kering (serasah) untuk membatasi antara sisir atau
tandan pisang dengan kemasan agar mutu buah tetap terjaga.
3.
Buah yang sudah dikemas
ditempatkan pada tempat yang kering.
Transportasi
Transportasi adalah proses memindahkan buah pisang ke pasar.
Prosedur Pelaksanaan ;
1.
Angkut buah pisang yang
sudah dikemas kekendaraan atau gerobak pengangkutan.
2.
Didalam pengangkutan,
dalam bentuk ;
- Tandan, letakan
posisi tandan pisang tegak lurus (posisi tangkai buah menghadap ke bawah). Bila
di dalam kemasan lebih dari satu tandan, antara tandan diberi penyekat serasah.
- Sisir, lapisi
tiap sisir dengan daun pisang kerang atau serasah.
3. Susun kemasan/kotak pisang
dalam kendaraan pengangkut atau dengan memperhatikan kekuatan kemasan.
By.Admin
Sumber pustaka : Direktorat Jenderal Hotikultura
Departemen Pertanian
0 Response to "Penerapan Standar Prosedur Operesional (SPO) Pisang ( Tahap Panen dan Pasca Panen) "
Post a Comment