Tanah Airku

Pengertian jarak dan metode pengukuran

 Jarak antara dua buah titik dapat berupa jarak miring yaitu panjang langsung yang menghubungkan kedua titik tersebut, jarak vertikal atau tegak yang merupakan beda tinggi antara kedua titik, dan jarak


horisontal
atau datar yaitu panjang di bidang proyeksi dari kedua titik tersebut. Dalam ilmu ukur tanah bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar, sehingga jarak yang digunakan adalah jarak horisontal. Jarak horisontal antara dua titik yang berbeda tingginya dapat ditentukan dengan mengukur bagian demi bagian jarak datarnya, atau mengukur langsung jarak miringnya dan dihitung jarak datarnya dari sudut miringnya atau beda tingginya.

Beberapa metode pengukuran jarak adalah: (a) langkah, (b) roda ukur, (c) takhimetri, (d) subtense bar, (e) pita ukur, (f) EDM, dan (g) sistem satelit. Ketelitian, penggunaannya dan peralatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut. Sedangkan sistem satelit dapat juga digunakan untuk menentukan jarak, misalnya GPS (Global Positioning System) dapat menentukan jarak karena dengan alat GPS akan diketahui koordinat suatu titik, dan jarak dihitung dari koordinatnya.

Sudut dibedakan dalam dua macam yaitu sudut horisontal dan sudut vertikal. Sudut horisontal adalah sudut di bidang horisontal yang dibentuk oleh perpotongan dua bidang vertikal, dan vertex atau titik sudut terletak pada garis vertikal di perpotongan dua bidang. Dalam ilmu ukur tanah sudut horisontal juga merupakan selisih antara dua buah arah yaitu arah depan (foresight) dan arah belakang (backsight).

Sudut horisontal dapat diukur secara langsung yaitu dengan mengukur arah belakang dan arah depan dengan alat teodolit yang dipasang di titik sudut, dan dapat pula diukur secara tidak langsung yaitu dengan penggukuran jarak-jarak horisontalnya.

 

Sumber : MK.Dasar Pemetaan Jurusan Teknik Sipil FTSP-USAKTI

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian jarak dan metode pengukuran"

Post a Comment