Tanah Airku

BEBERAPA ALTERNATIF METODA PELATIHAN/PENYULUHAN

“ Penguasaan materi oleh seorang pelatih/instruktur/fasilitator belum menjamin tercapainya efektifitas proses belajar mengajar tanpa dibarengi dengan penerapan metoda yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta pelatihan “.

Untuk mencapai efektifitas proses belajar mengajar dalam pelatihan banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu diantaranya ialah mmetode pelatihan.oda pelatihan merupakan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan, artinya bagaimana materi atau informasi yang disampaikan oleh pelatih/instansi/fasilitator kepada peserta pelatihan bisa diterima, dipahami dan ditindak lanjuti sesuai dengan tujuan pembelajaran/pelatihan.
Untuk mencapai maksud tersebut, seorang pelatih/instruktur/fasilitator tidak hanya harus mengetahui berbagai metoda pelatihan, tetapi juga harus dapat menggunakannya dengan baik sehingga dapat memahami rasional penggunaannya dalam proses pembelajaran.
Dalam memilih metode yang tepat perlu dipertimbangkan sejumlah faktor, diantaranya tujuan pembelajaran, karakteristik peserta, kompetensi pelatih/instruktur/fasilitator dan kendala yang dihadapi seperti waktu ataun hambatan fisik. Untuk itu seorang pelatih/instruktur/fasilitator harus mampu meragamkan metoda yang akan digunakan untuk mempertahankan minat peserta. Berikut beberapa metoda pelatihan yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi dan sekaligus untuk mempertahankan minat peserta dalam pelatihan.


1. ALUR TINDAKAN (Action Maze)    

Alur tindakan merupakan uaraian kejadian tertulis untuk dianalisis yang kemudian diikuti dengan daftar alternatif tindakan. Setiap pilihan tindakan mengarahkan peserta ke halaman baru yang menunjukkan hasil tindakannyadan daftar pilihan tindakan lanjutan yang harus dipilih dan seterusnya. Hasil yang diperoleh peserta disetiap langkah mungkin menunjukkan lebih banyak informasi dan reaksi dari tindakan yang diambil. Tindakan yang dipilih mungkin akan berujung pada jalan buntu sehingga bisa mengembalikan pserta kesituasi awal untuk menetapkan pilihan lain.
Beberapa kelebihan dari metoda ini diantaranya bisa mengembangkan kesadar adanya alternatif dan konsekwensi dari putusan yang diambil serta tempo pembelajaran yang sifatnya perseorangan. Sementara itu kelemahannya adalah sangat mahal untuk dikembangkan, sukar dimutakhirkan, memerlukan informasi yang tidak akan berubah dan tidak ada kesempatan berdiskusi atau berinteraksi dengan orang lain.
Penggunaan metoda ini terutama untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sarana yang bisa digunakan seperti bahan pembelajaran tertulis, pulpen dan pensil. Metoda lain terkait dengan ini diantaranya studi kasus, pembelajaran terprogram, pembelajaran komputer dan teknik delphi.


2. CURAH GAGASAN (Brainstoring)
Curah gagasan merupakan situasi pemecahan masalah dimana kepada peserta disajikan suatu masalah dan diminta untuk menyampaikan setiap gagasan yang mereka perlukan. Semua gagasan dihimpun dan disampaikan tanpa evaluasi sebelum didiskusikan. Pengumpulan gagasan biasanya berlangsung selama 5 sampai 15 menit.
Penggunaan metoda ini diantaranya untuk mengembangkan solusi baru atau kreatif atas suatu masalah, mengembangkan kreativitas dan merangsang paritisipasi anggota kelompok. Sarana yang bisa digunakan meliputi papan tulis atau flipchart untuk menulis gagasan, kapur tulis atau spidol, selotip untuk memajang halaman flipchart.
Beberapa manfaat dari metoda ini diantaranya mendorong munculnya saran yang tidak biasa, membongkar hambatan berpikir untuk menemukan pendekatan baru, memicu munculnya gagasan dari gagasan, memepertahankan minat. Karena sesi pembelajaran berlangsung cepat dan mendorong partisipasi peserta.
Pertimbangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metoda ini adalah memerlukan keterampilan fasilitator agar sesi tepat bergerak dan gagasan  tercurah serta berusaha mencegah munculnya upaya menilai gagasan yang disampaikan. Produktivitas kelompok terpenting pola kemampuan peserta dan pemahaman mereka atau proses itu serta mengharuskan terciptanya lingkungan yang tidak mencemaskan. Metoda lain yang terkait dengan ini adalah pemikiran kreatif dan pemecahan masalah.

3. KELOMPOK SIBUK (Buzz Groups)    

Awalnya metoda ini disebut teknik “enam-enam” yang artinya enam orang selama enam menit. Walaupun tidak ada produk akhir dan  metoda ini, tetapi harus dilakukan kesempatan menyampaikan bahan.
Dalam metoda ini teriri dari sejumlah besar peserta, dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing beranggotakan empat sampai enam orang yang mendiskusikan suatu topik atau malaksanakan suatu tutgas dalam waktu kurang dari 10 menit. Sarana yang bisa digunakan adalah ruangan yang cukup bagi kelompok untuk berbicara tanpa gangguan. Metoda terkait dengan keolompok sibuk ini diantaranya diskusi kelompok, kelompok kerja dan lokakarya.
Penggunaan metoda ini bisa merangsang pemikiran untuk membuka atau memulai diskusi atau untuk mendapatkan reaksi terhadap pembicara, film dan sebagainya. Sementara itu, pertimbangan penggunaan metoda ini adalah menghendaki adanya fasilitator yang dapat memimpin diskusi seperti yang dapat mengenalkan kegiatan  dan menghentikan diskusi pada waktunya.
Adapun manfaat dari metoda ini adalah merangsang diskusi dan menimbulkan minat peserta, mendorong peserta yang dengan  atau malu berbicara dalam kelompok besar serta berporos pada diskusi lanjutan atau hal-hal yang diminati peserta.






4. TEKNIK DELPHI (Delphi Technique)  

Salah satu keunggulan metoda ini adalah untuk mempercepat upaya menyatukan pendapat tanpa pengaruh bias yang biasa timbul dalam suasana tatap muka. Dalam penerapannya,  metoda ini melibatkan sejumlah ahli yang secara sendiri-sendiri (tanpa berhubungan suatu sama lain) menyampaikan pertimbangan tentang pertanyaan tertentu dalam satu atau lebih sesi. Pada setiap sesi berikutnya, bahan yang akan dievaluasi disertai informasi yang menunjukan status kesepakatan kelompok dalam sesi sebelumnya. Setiap ahli bebas mempertimbangkan informasi ini dalam mengevaluasi kembali topik atau pertanyaan yang dibahas.
Beberapa kegunaan dari metoda diantaranya untuk menetapkan tujuan pembelajaran seperti yang menghimpun informasi dari para peneliti dalam bidang karier tertentu tentang bagaimana “sesungguhnya” harapan kerja, memproyeksikan kebutuhan belajar dimasa depan sebagai dasar perencanaan jangka panjang, membantu kelompok peserta pelatihan untuk secara kolektif menetapkan prioritas pembelajaran atau kegiatan pemecahan masalah.
Sarana yang digunakan dalam metoda ini diantaranya kertas amplop, perangko dan pulpen yang digunakan untuk korespondensi dan kalkulator yang digunakan tabulasi.
Manfaat yang bisa diperoleh dari metoda ini diantaranya memungkinkan terbebas dari desakan kompromi karena para ahli tidak mendapat satu sama lain dan tempatnya berjauhan. Disamping itu juga merupakan cara pengumpulan gagasan dan pendapat yang menjamin persamaan di kalangan peserta. Metoda ini sangat baik untuk memperoleh pertimbangan dari sejumlah ahli yang tinggalnya berjauhan. Proses menulis tanggapan mendorong responden untuk berpikir mendalam atas kemitraan masalah yang dihadapi karena menyampaikan gagasan efektif yang berkualitas tinggi. Selain itu, metoda ini juga bisa digunakan untuk banyak peserta dengan biaya bahan yang relatif murah, termasuk juga menggunakan komputer untuk tabulasi.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperoleh dalam metoda ini diantaranya memerlukan waktu yang lama, Kurangnya kesempatan bagi peserta untuk memperoleh transfortasi dapat menimbulkan kesalahan penafsiran, kurangnya kesempatan untuk terlibat secara sosial dan emosional dapat menimbulkan perasaan tersisih dari upaya pemecahan masalah. Kualitas tanggapan sangat dipengaruhi oleh minat dan komitmen peserta. Komplen tidak dapat ditanggulangi karena gagasan yang berbeda hanya dihimpun dan ditabulai. Metoda ini terbatas bagi peserta yang dapat mengungkapkan gagasan secara tertulis.

5. AKUARIUM (Fish Bowl)

Manfaat dari metoda ini adalah untuk mendorong partisipasi anggota kelompok, mempertahankan minat kelompok serta mengungkapkan gagasan dan sikap atas suatu topik. Biasanya metoda ini berlangsung selama 20-30 menit, waktu yang cukup untuk membuat peserta yang  tertanam untuk mengungkapkan pendapat.
Metoda ini merupakan kelompok diskusi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kelompok dilingkaran dalam (empat sampai lima orang) dan kelompok dilingkaran luar (dapat beranggotakan sampai 20 orang atau lebih) dan variasinya : pertama , anggota kelompok lingkaran luar boleh berganti masuk ke lingkaran dalam menggantikan salah seorang anggota lingkaran dalam. Kedua, kelompok lingkaran dalam (separuh dari seluruh kelompok) mendiskusikan sesuatu selama waktu tertentu dan kemudian berotasi dengan kelompok lingkaran luar, yang selanjutnya mendiskusikan hal yang sama dalam waktu tertentu dan Ketiga, anggota kelompok lingakaran dalam dapat meminta bantuan dari salah seorang anggota kelompok luas yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Penggunaan metoda ini, untuk  membuka diskusi atau merangsang pemikiran dengan mendorong peserta menyajikan pendapat yang berbeda, meningkatkan partisipasi kelompok, mengawali proses kelompok dan menyebarkan evaluasi formatif. Sementara itu, sarana yang digunakan adalah ruang belajar yang cukup luas dilengkapi dengan kursi secukupnya.
Tujuan pertama dari metoda ini adalah untuk merangsang pemikiran karena itu beberapa pertimbangan berikut perlu diperhatikan seperti pemilihan topik harus sesama, topik harus dibuat oleh peserta, metoda ini perlu dipokokkan dengan strategi lanjutan yang lebih memungkinkan kajian lebih dalam atau topik tersebut yang berfungsi membantu mengawali diskusi yang berperan hanya memberikan arahan dan menyajikan pertanyaan jika ada peserta yang tidak terlibat. Peran orang ini dilakukan secara tersamar sehingga anggota lain masih mengganggapnya sebagai bagian kelompok. Fasilitator hanya berperan sebagai pemicu dan tidak aktif terlibat. Metoda lain yang terbaik dengan itu seperti curah gagasan dan pemikiran kreatif.


6. KOTAK SURAT MASUK (In-Briket)

Beberapa manfaat dari metode ini diantaranya melibatkan peserta secara aktif, memberi kesempatan berkompetensi di kalangan peserta, menyediakan cara bagi peserta untuk menilai keterampilan mereka dalam bidang yang menjadi fokus latihan. Dapat dibuat terfokus pada masalah yang dihadapi kelompok tertentu dan dapat dibuat sesuai dengan waktu yang tersedia. Menyediakan bahan langsung tentang konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang dilakukan serta mudah dilaksanakan.
Metoda ini adalah variasi dari studi kasus dalam hal waktu. Setiap peserta memperoleh sebuah kotak surat masuk yang berisi surat yang diterima, memo, laporan, pesan telepon dan beberapa hal lainnya yang sebagian mungkin penting dalam kaitannya dengan kasus yang dihadapi dan sebagian lain mungkin tidak. Peserta mengkaji semua bahan itu dan melakukan tindakan yang sesuai. Peserta liannya juga melakukan hal yang sama dengan bahan yang serupa. Setiap  peserta bekerja selama waktu tertentu dengan bahan masing-masing. Pada bagian akhir waktu pengolahan, peserta mencatat cara mereka menangani setiap bahan yang ada dalam kotak surat masuk itu, dan berdasarka mereka dalam bidang-bidang yang menjadi fokus biasanya ada diskusi kelompok dalam bahan-bahan tertentu dan tindakan yang dilakukan atas bahan-bahan itu.
Penggunaannya adalah menganalisis kemampuan peserta mengambil keputusan sehingga dapat disediakan pelatihan yang diperlukan, mengevaluasi keterampilan  manajerial (seperti penyeliaan, komunikasi dan manajemen waktu), menyediakan kesempatan praktek pengambilan keputusan dan meningkatkan  pemahaman peserta tetntang berbagai teori manajemen.
Sarana yang bisa digunakan diantaranya kotak surat dan isinya bagi setiap peserta, kertas, pulpen, pensil, klip kertas, penghapus, serta ruang yang cukup besar bagi setiap peserta untuk bila bekerja.
Beberapa pertimbangan metode ini diantaranya memerulkan waktu yang lama (biasanya 3-4 jam untuk melakukan proses), sumber dibuat sendiri, tingkat kemahalan tergantung jenis bahan yang digunakan. Kemungkinan akan tampak tidak nyata dalam artian bahwa paserta ditempatkan dalam situasi tanpa kaitan masa lalu dengan orang yang harus mereka hubungi. Padahal dalam kenyataan , tindakan yang diambil kemungkinan besar tergantung pada hubungan itu. Kemungkinan juga sulit bagi mereka yang tidak berpengalaman menangani masalah kerja melalui koresponden. Metode lain yang terkait dengan ini seperti studi kasus, alur tindakan, proses insiden dan permainan simulasi.

7. STUDI KASUS (Case Study)

Studi kasus merupakan kejadian yang ditulis atau disampaikan secara lisan berkenaan dengan suatu situasi realitif. Dalam studi ini dicakupkan agar peserta dapat menganalisis masalah dan mengajukan solusi yang mungkin. Dalam banyak kasus, tidak ada satu jawaban yang benar. Studi kasusu sebaiknya dapat mewakili kejadian yang sesungguhnya, baik dalam hal sifat isi dan cara menyajikan dan menyelesaikannya. Meskipun pekerjaan atau kasusu dapat dilakukan secara perseorangan atau kelompok, metoda ini harus diakhiri dengan diskusi hasil yang diperoleh.
Penggunaan metoda ini terutama untuk mengembangkan pemikiran kritis, keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, memberikan pengalaman realitas dan praktis, mengevaluasi pembelajaran dan atau menguji pengetahuan atau kemampuan analitis serta belajar memilah fakta dari kesimpulan.
Sarana yang bisa digunakan adalah kasus dalam bentuk tertulis, film, video atau bentuk sajian lainnya, pensil, kertas yang diperlukan untuk menyelesaikan kasus papan tulis atau flipchart.
Manfaat dari metoda ini diantaranya bisa melibatkan peserta secara aktif, mempertahnkan minat tetap tinggi karena kegiatan peserta dan relevansinya dengan situasi sesungguhnya dan dapat dikombinasikan dengan metoda lain seperti ceramah dan membaca.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dan penggunaan metoda ini diantaranya memerlukan waktu agak lama untuk bekerja dan berdiskusi. Kasus yang baik sulit ditulis dan perlu memuat fakta yang cukup agar lengkap dan tidak  boleh dibuat-buat. Informasi yang disajikan dalam kasus-kasus dijaga sedemikian rupa agar solusinya tidak begitu tampak. Efektivitas kasus sering terganggu oleh informasi yang tidak lengkap  atau tidak benar, membingungkan dan nama-nama orang yang terlibat terdengar lucu. Hal-hal ini menyebebkan peserta frustasi dan mengarahkan energi mereka untuk mengkritik kasus itu ketimbang memecahkan masalahnya. Agar efektif mendiskusikan kasus fasilitator harus benar-benar memahami kasus itu dan menyiapkan jawaban untuk setiap pertanyaan yang mungkin timbul. Fasilitator harus mampu mengkaitkan situasi studi dengan dunia nyata agar menambah kredibilitas kasus. Metoda lain yang terkait dengan ini diantaranya alur tindakan, latihan, proses insiden, latihan kotak surat dan permainan peran.

8. PERMAINAN (Game)

Ciri metoda ini adalah persaingan terstuktur antara dua atau lebih peserta. Setiap permainan memiliki kenaikan aturan dan hasil belajar masing-masing, dimana fokus utama adalah pada   ..... dan reaksi peserta. Permaianan menyediakan kerangka yang memungkinkan peserta terlibat dalam suasana permainan yang menyenangkan dan sekaligus menegangkan.  Suasana ini memungkinkan peserta mengkaji sistem prosedur pengambilan keputusan interaktif dan pada saat yang sama mengkaji masalah dari perpektif pembelajaran.
Tampilan penampilan yang menonjol adalah bahwa permainan mencakup seperangkat tugas pengambilan keputusan terstuktur  dari suatu situasi sesungguhnya dan menyediakan sarana sistematik untuk mengamati dan mengevaluasi keputusan peserta. Hal-hal ini selanjutnya disampaikan sebagai balikan kepada peserta agar mereka dapat mempertimbangkan kelayakannya. Kebanyakan permainan oleh satu atau lebih tim yang masing-masing beranggotakan 1-20 orang.
Penggunaan metoda permainan diantaranya untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan mengevaluasi pembelajaran. Sarana yang digunakan meliputi prosedur, bahan tertulis, perolehan permainan dan fasilitas untuk kerja kelompok.
Beberapa manfaat dari metoda permaianan di antaranya bisa memotivasi  peserta  untuk terlibat aktif dan menyenangkan, memungkinkan menyediakan   pengalaman yang berlangsung lama di tempat kerja disajikan dalam waktu relatif singkat, dapat digunakan dengan berbagai cara untuk berbagai jenis pembelajaran dari orientasi sampai pengajaran rinci dan bisa memenfaatkan segi positif dari dinamika kelompok dan memfokuskan energi kelompok pada tugas atau konsep perubahan tertentu.
Pertimbangan dalam penggunaan metoda ini diantaranya peserta terlibat dalam persaingan menang kalah jika permainan itu tidak dibangun san dilakukan secara seksama. Metoda ini dirancang untuk menghasilkan sejumlah hasil belajar yang ditetapkan sebelumnya dan harus diadaptasi dengan seksama jika digunakan lain dari tujuan semula. Fasilitator harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup, serta memerlukan waktu yang relatif lama. Metoda lain yang terkait dengan ini diantaranya simulasi, latihan, permaianan peran dan pengajaran berbantuan komputer.
  

9. PROSES INSIDEN (Incident Process)

Metoda ini merupakan variasi dari metoda harus dimana dalam pelaksanaannya pesrta mendapat uraian insiden yang tidak rinci. Peserta kemudian meminta fasilitator untuk menjelaskan data yang diperlukan untuk menyelesaiakan tugas. Fasilitator hanya menyampaikan beberapa fakta penting jika diminta peserta, sehingga peserta didorong untuk membangun kembali situasi menyeluruh. Seringkali ditugaskan seorang peserta sebagai pengamat untuk mencatat informasi kelompok. Metoda ini memberikan peluangbagi peserta untuk mengkaji masa sekarang dan menyingkap kejadian masa lalu yang mengarah ke insiden itu dan mengidentifikasi inplikasinya di masa depan. Metoda ini menekankan proses yang terlibat dalam mengumpulkan informasi penting untuk sampai pada keputusan.
Penggunaan metoda ini terutama untuk mengembangkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah, mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan, keterampilan mengamati dan keterampilan bertanya dan menyimak. Sarana yang digunakan diantaranya ruang kelas, uraian insiden kecil dan kabar fakta tambahan, pulpen, pensil,kertas dan lainnya sesuai kebutuhan.
Manfaat dari metoda ini diantaranya melibatkan peserta secra aktif, memiliki kualitas hidup dibandingkan dengan kasus yang semuanya telah ditulis lengkap, meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum dan mengiktisarkan informasi, meningkatkan “keterbukaan” gagasan dan ekspresi serta meningkatkan untuk mengkaji konsekwensi keputusan.
Beberapa pertimbangan yang perlu dalam penerapan metoda ini diantaranya perlu waktu lebih lama dibanding kasus, sukar mengevaluasi transfer  proses dan penggunaan dalam pekerjaan, paling baik diterapkan untuk kelompok kurang dari 20 peserta, peserta yang ekstrovet cenderung akan memonopoli diskusi, fasilitator harus memiliki semua informasi lisan atau lembar data yang diperlukan peserta serta keterampilan praktisi yang baik. Metoda lain yang terbaik dengan ini diantaranya studi kasus, latihan dan permainan simulasi.
Selain metoda-metoda pelatihan yang telah disajikan diatas, masih banyak metoda lain yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi pelatihan dan meningkatkan minat belajar peserta. Metoda tersebut diantaranya permainan peran, permodalan interaktif, wawancara, kontak belajar, panel, pengajaran terprogram, pertanyaan, drama, demontrasi, diskusi dan metoda kelompok kerja. SELAMAT MENCOBA (BGN).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BEBERAPA ALTERNATIF METODA PELATIHAN/PENYULUHAN "

Post a Comment