Mengenal Tanaman PORANG (Amorphophallus muelleri Blume)
Porang (Amorphophallus
muelleri Blume) adalah salah satu jenis tanaman iles-iles yang tumbuh dalam
hutan.Porang merupakan tumbuhan semak ( herbal ) yang berumbi didalam tanah.
Umbi porang berpotensi memiliki nilai
ekonomis yang tinggi, karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan
dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
Porang juga dikenal dengan nama lain :
- Iles-iles kuning (Malang )
- Kajrong ( Nganjuk)
- Acung atau acoan ( Jawa Barat )
- Konjac (Internasional)
- Kaladi hutan/maya/butian ( Kalimantan )
Sentra produksi porang di indonesia sendiri adalah pada provinsi Jawa
Timur, NTT, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan dan Sumatera
Umbi porang memiliki manfaat antara lain :
- Umbi porang mengandung glukomanan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan varietas amorphophallus lainnya dengan kadar mencapai 15-65 %. Glukomanan banyak digunakn sebagai makanan tradisional di Asia seperti mie, tofu dan jelly.Tepung konjac juga merupakan salah satu makanan sehat di Jepang yang dikenal dengan nama ‘konyaku.
- Porang menghasilkan karbohidrat dan memiliki produktivitas yang tinggi
- Porang mempunyai cita rasa yang netral, sehingga porang mudah dicampur dan dicocokan dengan beragam bahan baku kue tradisional maupun modern.
- Porang juga sangat potensional untung dikembangkan sebagai bahan pangan, seperti dalam pembuatan es krim yang dengan penambahan tepung porong sebagai alternatif bahan penstabil
MORFOLOGI TANAMAN PORANG
Batang Tanaman Porong memiliki
bercak berwarna putih-hijau. Secara visual tidak terlalu berbeda dengan
suweg/iles-iles putih/walur ( hanya saja tanaman suweg warna bercak cenderung
lebih gelap ) . Tekstur batang tanaman porang lebih halus sementara untuk
tanaman iles-iles dan suweg lebih kasar dan memiliki tonjolan – tonjolan kecil.
Batang porang memiliki tipe pertumbuhan keatas dan dapat mencapai 125 cm dengan
diameter mencapai 6 cm.
Bentuk daun porang adalah
tipe menjari, pangkal daun terdapat 3 cabang, kadang daun berwarna hijau
cenderung gelap, kadang juga hijau cerah. Tetapi daun porang masih bisa
dikenali dengan melihat titik pangkal daunnya, pada tempat itu akan terlihat
bulatan kecil berwarna hijau cerah hingga coklat yang menjadi lokasi bakal
tumbuhnya bulbit, titik tersebut mulai terlihat sejak tanaman berusia kurang
lebih 2 bulan
Bunga tanaman porang
berwarna putih dan akan membentuk biji.satu buah porang dapat menghasilkan
kurang lebih 250 biji, tapi hanya sekitar 40 % nya saja yang dapat berkecambah
dan tumbuh, bergantung pada kondisi lingkungan dan tingkat kematangan
buah.tanaman porang baru mulai berbunga ketika sudah menginjak usia cukup
“Dewasa” yaitu tiga tahun atau lebih.
Umbi porang merupaka umbi
tunggal sehingga tidak memiliki benjolan titik tumbuh disekitar umbi (jika
terdapat benjolan titik tumbuh maka umbi tersebut bukanlah umbi porang), umbi
porang memiliki warna kuning cerah. Serat umbi cenderung halus, terlihat
seperti bintik bintik umbi ini terbentuk pada pangkal batang semua pada akhir
musim penghujan, semakin mengembang, seiiring dengan mengeringnya batang semu
tersebut, menyimpan seluruh sari pati makanan kedalam umbi yang merupakan
batang asli, untuk cadangan selama masa dormansi di musim kemarau
Bulbil atau katak tanama porang akan muncul pada saat tanaman
berumur 2 bulan, organ tersebut merupakan umbi generatif yang tumbuh pada
pangkal daun. Ditandai dengan bintik gelap pada pangkal daun. Jumlah bulbil
tergantung ruas percabangan daun.besarnya bulbil mulai seujung pensil sampai
sekepalan tangan anak kecil bulbil berwarna coklat gelap.
Sumber : DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN
UMBI, DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMETERIAN PERTANIAN, 2019
0 Response to "Mengenal Tanaman PORANG (Amorphophallus muelleri Blume)"
Post a Comment