Tanah Airku

Covid-19 : Peluang Dan Dampak Bagi Pertanian

Covid-19 : Peluang Dan Dampak Bagi Pertanian 

(Kasus Terhadap Sektor Kab.Cianjur)



Latar belakang
Sektor pertanian harus menjadi kebutuhan prioritas dalam menghadapi 
penyebaran Covid-19 di Indonesia, termasuk untuk Kabupaten Cianjur. Sektor ini tidak bisa dianggap remeh, karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar umat manusia.
Penyebaran Covid-19 di dunia, berdampak ke sejumlah sektor usaha, namun tidak dengan sektor pertanian. Justru, sektor pertanian menjadi pengaman dan memiliki peluang dalam menghadapi wabah Covid-19.

Hal tersebut karena sektor pertanian selalu menjadi kebutuhan sehari-hari, dan pengerjaannya tidak terlalu sulit yaitu hanya memakan waktu tanam selama 3 bulan.
Selanjutnya yang paling penting dalam situasi seperti ini adalah adanya jaminan produksi dan akses pangan yang mudah didapat serta harga yang wajar/normal bagi seluruh masyarakat.

Peluang/Dampak Positif
1. Kondisi saat ini sebagai momentum untuk menggenjot produksi pertanian Cianjur diantaranya :
a. Tanaman padi (gabah kering giling) yang sekarang memasuki masa panen antara Bulan Maret, April dan Mei
b. Tanaman jagung, berupa pipilan kering yang saat ini sedang memasuki masa panen.
c. Tanaman hortikultura buah-buahan, sayur-sayuran seperti bawang daun, wortel, cabe, kubis, buncis, dll


2. Meningkatkan akses jaringan pasar yang lebih mudah dan efisien yaitu :
a. Mengoptimalkan titik simpul rantai pasok produk hortikultura Cianjur menuju pasar Ibukota, dengan cara meningkatkan peran STA Cigombong Pacet untuk melakukan pengawasan jaminan mutu produk hortikultura.
b. Meningkatkan akses pasar secara “daring” (dalam jaringan/online) melalui pemberdayaan Petani Milenial Cianjur dengan metode transaksi “pesan antar” (delivery order) secara virtual (tidak tatap muka).

Dampak Negatif
Selain berpengaruh positif terhadap eksistensi pertanian, Covid-19 juga diprediksi memukul eksistensi pertanian Cianjur, jika perkembangannya semakin meluas dan durasinya semakin lama.
1. Terhambatnya/terhentinya proses pemasaran produk florikultura khususnya bunga potong krisan. Notabene merupakan produk andalan Cianjur
2. Terjadinya penurunan nilai ekonomi bunga potong Cianjur, sebagai dampak macetnya permintaan terhadap bunga-bungaan. Disamping akibat dari adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), serta peralihan permintaan konsumen terhadap kebutuhan bahan pokok yang meningkat tajam.
3. Terjadinya penurunan dayabeli petani bunga potong, sebagai akibat penurunan pendapatan usahatani khususnya untuk bunga potong Cianjur


Alternatif Solusi
Untuk mengantisipasi dampak negatif langsung dan tidak langsung nya dari covid-19 ini terhadap petani diantaranya :

1. Untuk musim tanam berikutnya petani bunga krisan diarahkan untuk beralih ke komoditas sayur-sayuran seperti ; bawang daun, wortel, cabe, kubis, buncis, dll, agar lebih prospek pemasarannya
2. Meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan penyuluhan pertanian yang berisikan teknologi tepat guna ; khususnya budidaya tanaman padi, palawija, dan hortikultura, yang sehat dan ramah lingkungan.

3. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian serangan organisme pengganggu tanaman oleh petugas POPT Kabupaten Cianjur.
4. Menjaga dan meningkatkan daya dukung infrastruktur pertanian seperti fasilitas saluran pengairan irigasi tersier, pembuatan embung pertanian, dam parit dan irigasi perpompaan.  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Covid-19 : Peluang Dan Dampak Bagi Pertanian "

Post a Comment